Showing posts with label Inspirasi. Show all posts
Showing posts with label Inspirasi. Show all posts

Sunday, 16 November 2014

Ini Dia Kisah Sukses Donald Trump versi Jepang


Hajime Satomi adalah salah satu dari 50 orang terkaya di Jepang. Majalah Forbes memperkirakan kekayaannya sebesar 1 miliar dolar Amerika. Semua itu datangnya dari Sammy Corporation, bisnis game dan hiburan yang ia mulai sendiri kala berusia 33 tahun. Sammy Corporation bermula sebagai pembuat mesin pachinko untuk mengakomodasi gaya hidup masyarakat Jepang. Pachinko adalah sebutan bagi mesin pinball dan mesin slot yang paling diminati sebagai hiburan bagi kalangan pekerja di Jepang. Sukses besar, bahkan hingga menyandang predikat sebagai pembuat mesin pachinko terbesar di Jepang, Sammy Corporation terus menggurita ke bisnis lain, dari hotel, kasino, hingga membeli studio game terkenal di dunia: Sega. Yup, Sega!

Mahasiswa drop out

Pada 1975, Hajime Satomi mengundurkan diri dari bangku kuliah untuk mendirikan perusahaan impiannya. Kala itu, ia melihat besarnya potensi di mesin pachinko yang masih dimanufaktur secara serampangan oleh produsen lokal. Instingnya terbukti benar, ketika 26 tahun kemudian, pada tahun 2001, mereka melantai di Tokyo Stock Exchange dengan sukses, dan memantapkan diri sebagai pembuat mesin pachinko terbesar di Jepang.

Membeli Sega

Pada tahun 2004, Hajime Satomi membeli Sega dengan harga 394 juta dolar Amerika. Kala itu, Sega tengah sekarat. Persaingan di dunia konsol begitu ketat, terutama setelah kedatangan Sony dengan Playstation mereka. Dreamcast mereka gagal menembus pasar. Tidak lagi melihat adanya potensi di sini, maka Hajime Satomi mengakhiri partisipasi Sega di dalam persaingan di dunia console. Meski demikian, Sega masih bersaing sebagai studio pembuat game. Hajime Satomi kemudian memimpin perusahaan gabungan bernilai 4,5 juta dolar Amerika ini di bawah bendera baru Sega Sammy Holding, Inc. Hingga kini, Sega Sammy Holdings terus menduduki salah satu dari 60 perusahaan terbaik di Jepang, berdasarkan recurring income.

Berorientasi pada profit

Sejak keputusannya menutup produksi console Sega, Hajime Satomi jadi lawan nomor satu bagi para gamers, terutama pecinta Sega garis keras. Banyak komentar-komentar negatif tentangnya tersebar di Internet. Akan tetapi, tampaknya ia membiarkan komentar-komentar itu seperti angin lalu. Profit tetap jadi orientasi nomer satu baginya. Misalnya ketika ia memutuskan untuk menambang Sonic sebagai komoditi yang terlalu banyak direproduksi berulang-ulang. “Sejak tahun 2003, dengan Sonic Heroes, beban kerja kami sudah berlebih. Saya ingin istirahat, sejujurnya. saya tahu Sonic adalah hit terbesar kami, sekaligus maskot perusahaan, tetapi ketika Anda memiliki pimpinan yang bahkan tidak menyadari tentang intelectual property perusahaannya sendiri, dan berpikir bahwa Sonic adalah satu-satunya franchise yang kami miliki, hal ini menempatkan lebih banyak tekanan pada kami,” curhat Takashi Iizuka, head developer Sonic Team.

Akan tetapi, ketika dikonfirmasi secara terpisah, Satomi hanya menjawab, “Anda bercanda? Saya baru saja mendapat laporan penjualan untuk Sonic Lost World. Kami berhasil, big time! Jika ada pun, saya ingin lebih banyak Sonic! Persetan dengan waralaba lain, mereka dapat membusuk di belakang gudang kami, saya tidak peduli. Saya akan menelepon Iizuka-san untuk mengerjakan sekuel!”

Di satu sisi, Hajime Satomi menunjukkan bahwa kadang, bos memang harus siap untuk dibenci. Bos harus bersikap rasional, tanpa melibatkan perasaan. Karena hal tersebut, Hajime Satomi sering dijuluki sebagai Donald Trump versi Jepang. Bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

sumber : yahoo

Sunday, 8 June 2014

Cintailah Produk Dalam Negeri


Pengalaman saya sewaktu dinas ke Korea Selatan benar-benar menyadarkan saya bahwa cinta produk dalam negeri itu memang suatu keharusan, karena apa? karena dengan mencintai produk dalam negeri sendiri keuntungannya seperti duit negara ga lari keluar karena kembali berputar di negeri sendiri, ekonomi dalam negeri bertumbuh pesat dan tanpa harus duit negeri ini lari keluar juga karena pengusaha lokalpun dapat hidup dan juga dapat membuka peluang kerja baru seluas luasnya, juga bisa saja pengusaha lokal itu usahanya menjadi besar kemudian ekspansi perusahaannya keluar negeri yang tentunya bila orang luar yang beli uangnya masuk ke Indonesia, dan tentunya masih banyak lagi keuntungan lainnya secara ekonomi.

Sewaktu saya di Korea saya lihat semua memakai produk negerinya sendiri, seperti untuk handphone seperti pada pakai Samsung atau LG, kemudian untuk mobil ini yang bikin saya bengong disana karena mereka semua kebanyakan pakai Hyundai atau pakai KIA yang tentunya banyak model yang tidak pernah saya lihat di Indonesia karena memang khusus untuk pemakai dalam negeri, juga untuk mobil berat seperti bus (untuk bus banyak juga yang pakai Hyundai dan KIA), truk dan lainnya pakai Daewoo dan untuk taksi saya lihat banyak pakai Hyundai, ini foto-fotonya :


Gambar 1 dan 2. Foto-foto bus sewaktu tur ke Pulau Nami


Gambar 3. Taksi dan beberapa mobil pribadi di Korea Selatan

Gambar 4. Bahkan industri retail mereka maju juga, untuk yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia tentunya tau akan LOTTE Mart, yup LOTTE berasal dari Korsel dan kini banyak sekali cabangnya di Indonesia


Gambar 5. Saya mencoba narsis di depan LOTTE Young Plaza, hehehe

tentunya mesti didukung oleh pemerintah juga ya, seperti dipermudah perizinannya, dll dan bolehlah kita lihat negara-negara asia yang menjadi besar karena cinta produk dalam negeri seperti jepang (kalo ini malah kayaknya dapet untung banyak dari Indonesia yah, karena produk motor sama mobilnya benar-benar menguasai transportasi disini), korea selatan (yang lagi maju pesat industri smartphonenya), china (ini juga lagi gencar banget industri elektroniknya), dll. Kita di Indonesia tercinta ini sebenarnyapun banyak sekali produk-produk elektronik lokal berkualitas seperti Advan, Axioo, Byon, Evercoss, Polytron, dll.

Ngomong-ngomong orang kita lucu ya, kebanyakan mudah sekali kemakan gengsi untuk ikut-ikutan beli suatu merk tanpa bisa maksimalin kegunaannya, saya ada cerita dikantor saya waktu jaman Blackberry lagi booming ada beberapa bapak-bapak pakai Blackberry tapi fitur BBM-nya tidak diaktifkan atau tidak ngerti ngaktifkannya jadi hanya beli untuk sekedar gengsi (tepok jidat + facepalm saya langsung), padahal BB tanpa BBM sama juga bohong, trus lebih dahulu lagi pas jaman nokia lagi jadi ponsel sejuta umat ampe kadang ada yang suka kalo ada temannya yang pakai produk selain nokia pasti langsung diledekin, seperti ada temen yang pakai hape samsung (jaman itu memang belum terkenal) ampe dibilang ama temen yang lain "kok lo pake hape china sih, kan cepet rusak" (dalam hati gue ngakak, produk korea dibilang produk china saking sotoynya dan saking pengen ngeledek temen ane tu orang tanpa tau itu hape buatan mana maen asal nyerocos dia, cuman ane diemin aja biar kalo dia ngomong ke yang tau produk mana jadi keliatan onengnya dia :P) eh sekarang tu orang malah pake Smartphone Samsung dan pernah ane ledekin juga "kok lo sekarang pake Samsung? padahal dulu lo bilang itu china punya" langsung mesem-mesem dia haha. Pokoknya saran saya jangan jadikan merek sebagai alasan buat gengsi-gengsian deh, beli cuman buat gaya tapi kagak bisa pakai atau maksimalin kegunaannya samadengan percuma dan jangan takut bakal cepat rusak kalo beli produk lokal (karena orang kita kebanyak pikir kalau beli produk lokal terutama elektronik katanya mesti berdoa dulu "semoga awet" pret, padahal saya dulu seringkali pakai produk lokal malah lebih awet ketimbang pakai yang produk luar hehe), kalau saya sih berharap kedepannya terutama untuk industri otomotif juga elektronik buatan lokal bisa berjaya di negeri sendiri bahkan bisa di luar negeri, bayangkan kalau kita industri otomotif atau elektronik lokalnya maju, bakalan murah cuy kendaraan dan elektronik hahayyy karena bisa dibuat dan dirakit disini tentunya sangat menekan ongkos produksi dan berimbas pada murahnya harga yang tentunya siapa saja tanpa perlu biaya mahal bisa mendapatkannya dan sekali lagi mari kita terus support produk dalam negeri.

Menurut kalian bagaimana pemirsa? hehehe

Scan the QR Code or click to download Androidismo for Android

Opera Mobile Store
Powered by Blogger.

 

© 2013 Androidismo. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top